LAMAN

BERITA UTAMA

Tampilkan postingan dengan label NASIONAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NASIONAL. Tampilkan semua postingan

Rabu, 20 Februari 2019

Analisis Debat Capres Charta Politika: Debat Pilpres Kedua Jokowi vs Prabowo 6-1



Jakarta - Charta Politika menilai Jokowi menang telak di debat kedua Pilpres 2019. Seperti apa penilaiannya?

"Jokowi mendominasi semua segmen. Namun di segmen keenam imbang lah. Penutupnya Prabowo sempat menarik emosi pas membantah mengenai tanah itu HGU, tapi ketika dia bicara lebih baik buat saya daripada asing itu antiklimaks. Tapi imbang lah, jadi skornya 6-1. Jokowi dapat poin di semua sesi, Prabowo dapat satu sesi," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, kepada wartawan, Minggu (17/2/2019).

Di sesi pertama, Yunarto memandang secara teknis jelas Jokowi lebih unggul dari data pencapaian, sisi emosi juga. "Cuma ada slip of tongue dan ada jeda 3 detik waktu bicara soal lingkungan hidup," katanya.

Jumat, 01 Februari 2019

NU dan Politik: Refleksi Harlah NU ke-93

Mungkin hanya Nahdlatul Ulama (NU) yang menggunakan istilah "harlah" kependekan dari "hari lahir" sebagai penyebutan momen kelahiran organisasi para ulama ini. 
Istilah ini mungkin saja dipergunakan untuk membedakannya dengan berbagai ormas Islam lain yang kerap menggunakan istilah berbahasa Arab, "milad", sekaligus juga tidak ingin ikut-ikutan menggunakan istilah HUT yang terkesan formal karena biasa dipergunakan oleh pemerintah. 
NU menjadi ormas Islam terbesar paling unik dan memiliki akar sejarah dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Keunikan organisasi ini terletak pada jumlah anggotanya yang banyak, mengakar, bahkan mungkin saja lebih banyak dibandingkan klaim mereka sendiri soal jumlah para pengikutnya.


Minggu, 17 Juli 2011

Tokoh-tokoh Negara hadir dalam Harlah Nahdlatul Ulama ke 85


Peringatan Hari Lahir ke-85 Nadhlatul Ulama yang digelar di stadion utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (17/7/2011), turut dihadiri para tokoh negara, seperti Ketua DPR RI Marzuki Alie, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Syaifuddin, Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri Agama Suryadharma Alie, Menteri Pendidikan M Nuh, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.
Selain itu, turut hadir mantan Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla, Direktur Eksekutif Wahid Institute Yenny Wahid, dan beberapa anggota Parlemen, seperti Lily Wahid.
Pada pukul 13.00 nanti, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, akan memberikan sambutan pada harlah PBNU.
Suryadharma, kepada para wartawan, mengatakan, NU telah mengabdi kepada bangsa dan negara sejak masa perebutan kemerdekaan RI hingga pembangunan nasional.
"Tak bisa dipungkiri sedikit pun peran RI yang sanga besar. Tentu ke depan kita harapkan peranan NU lebih meningkat lagi karena kerja keras ke depan perlu ditopang oleh seluruh kekuatan masyarakat, termasuk NU," kata Suryadharma.
Pada peringatan ini, PBNU, kata Ketua Umum PBNU Said Said Agil Siradj, akan memperkuat komitmennya dalam menjaga empat pilar demokrasi, yaitu Negara Kesatuan RI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945.
Said juga mengatakan, NU terus mendukung upaya deradikalisasi yang dilakukan oleh pemerintah. "Ada atau tidak ada terorisme, ada radikalisme atau tidak, bom meledak atau tidak, bagi NU, NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945, adalah final," kata Said.
Presiden, kata Said, menyambut baik komitmen PBNU terkait dukungannya terhadap 4 pilar demokrasi. Acara peringatan hari lahir ini turut dihadiri oleh para kyai sepuh PBNU, serta pimpinan pesantren NU, baik yang berada dalam struktur maupun di luar struktur PBNU.

Popular Posts